Aku suka laki-laki yang sedang merokok. Mereka seksi.
Terus kenapa kalo aku merokok kamu marah-marah?
Aku suka dia. Dia yang sedang merokok.
Iya... terus kenapa aku nggak boleh merokok?
Dia yang merokok sesekali. Saat sedang tak enak hati. Saat sedang terbebani.
Aku kalo stress merokok!
Ia membuang galau di asap tembakau. Ia menghisap asap. Lalu dihembus keluar, berharap masalah ikut berhamburan. Seksi sekali.
Aku nggak seksi ya?
Dia yang merokok sesekali. Menyendiri. Hanya ada rokok dan dirinya sendiri. Dia yang tak menghembus masalah ke lubang hidung orang. Dia yang tak melempar asap ke muka orang.
Aku kan selalu ijin ke kamu kalo mau merokok!
Ia lelaki yang memantik api dalam diam. Menghisap kali pertama dengan mata terpejam. Ia seperti menikmati. Ahh ia seksi sekali.
Dia.... ini siapa sih?
Dia. Yang pergi tiap kali ingin membuang asap. Dia yang tak mau berbagi. Dia hanya mau mencurahkan isi hatinya hanya pada sebatang rokok sialan itu! Apa hebatnya sih sebatang rokok?
Kamu nggak tau sih nikmatnya. Kamu nggak pernah merokok kan? Dia ini siapa?
Dia pergi dengan hati galau. Pergi menemui rokoknya. Saat kembali dia sudah tidak galau lagi. Apa yang dilakukan rokoknya sih? Sungguh misteri. Tapi seksi sekali.
Kamu..... suka dia?
Aku suka dia yang diam-diam pergi merokok. Dia memilih menggenggam rokok ketimbang menggengam tanganku. Aku tak dapat melepaskannya dari genggaman rokok.
Kalau aku?
Dia yang merokok menyendiri. Dia yang tak pernah mau melempar asap ke mukaku. Dia yang tak pernah berbagi padaku. Dia yang selalu misteri jika merokok.
Dia ini pasti bukan aku ya?! Aku kan selalu nggak sopan kalo merokok. Lempar asap ke mana-mana. Iya kan?
Dia lelaki yang merokok. Dia yang pergi untuk merokok. Dia yang pergi karena rokok.
Apa bedanya?
Dia yang selalu meninggalkanku pergi. Setiap galau hati. Padahal ada aku yang mau diajak berbagi. Mengapa rokok yang ia pilih? Dia selalu pergi dariku karena rokok. Dan pada akhirnya rokok membawanya pergi. Dia pergi dalam genggaman rokok
Iya iya aku ngerti. Lain kali aku juga merokoknya diam-diam deh.
Kamu bukan dia.
Tapi dia seksi! Aku nggak seksi kan? Aku juga bisa jadi seksi kalau begitu. Merokoknya diam-diam. Begitu kan yang kamu mau? Kamu nyindir aku kan? Pokonya aku mau jadi seksi buat kamu. Kamu juga harus suka kalau aku merokok! Aku mau merokok!
Sudahlah. Kamu bukan dia. Kamu tak boleh merokok. Kamu tidak seksi. Kamu mau diajak berbagi. Rokok tak boleh merebutmu seperti rokok merebutnya dariku. Aku tak mau melihatmu pada akhirnya pergi karena rokok sepertinya. Tak mengapa tak seksi yang penting aku aman mencintaimu sampai mati. Kau tak boleh pergi karena rokok. Itu tak seksi!
Janji ya jangan merokok lagi......
****************************************
Yogyakarta 22 Agustus 2010