Apa yang kita rayakan?
3 tahun. Kita telah sampai. Sampai di 3 tahun kita dengan selamat. Meski aku sudah terengah-engah. Meski hati kita sudah tak sama lagi. Cacat di sana sini, luka di kanan kiri. Sebab di pertengahan jalan kita mulai baku hantam. Saling melukai. Saling terkam. Dan agaknya telah tumbuh benci. Aku masih kelelahan untuk melakukan perayaan.
Sudah 3 tahun dan kita masih bertahan. Hati yang semula seringan bulu perlahan terasa membatu. Berat dan aku tak kuat. Belum lagi dendam yang entah bagaimana mulai kugenggam. Rindu lain yang ku tahan-tahan. Lalu kenangan yang memaksa ikut dalam pangkuan. Semua itu kubawa dengan bersusah-payah hingga kita sampai di 3 tahun. Aku sungguh lelah.
3 tahun. Dan kini aku hanya musafir yang kehabisan bekal. Botol harapanku kosong. Kotak kepercayaanku sudah habis tak bersisa. Dan perasaanku padamu..... sudah lama tak kuisi ulang. Aku sudah gersang. Jadi..... sementara kau berpikir bagaimana merayakannya, aku sudah kehabisan akal bagaimana meneruskan perjalanan ini tanpa bekal.
3 tahun. Saat aku mulai kesulitan bernafas. Sementara kau memilih sibuk menyiapkan hadiah untuk kita. Sungguh aku mulai bertanya-tanya apakah kau memiliki insang atau alat bantu nafas buatan? Hingga begitu mudah saja kulihat kau menyiapkan hadiah dan perayaan sekali jalan. Rasanya aku tak punya hadiah. Aku terlalu lelah.
3 tahun. Semakin hari kau semakin yakin bahwa kita sudah dekat dengan tujuan. Finish impian kita. Padahal seiring perjalanan, masa depan bagiku mulai mengabut. Seperti cahaya yang kulihat di kejauhan. Tak bisa kutangkap. Hanya kupandang dengan mata yang semakin kabur. Aku hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum titik-titik cahaya menjadi gulita.
Sudah kubilang kan.... botol harapanku kosong. Jadi bagiku masa depan sudah tak ada harapan.
3 tahun. Berkali-kali aku ingin kita tamat lebih cepat. Namun lagi-lagi kau memaksaku bertahan dan yakin aku akan kuat. Aku tak tahu kau benar atau dusta. Kotak kepercayaanku habis tak ada sisa. Aku tetap bergerak mematuhimu hanya karena masih kuingat alasan yang sama saat kau menawarkan hatimu padahal aku tak suka.
Banyak hal yang tak bisa dipaksakan, tapi layak diberi kesempatan.
Ya.... kesempatan. Kesempatan yang aku yakin akan mengisi kembali botol harapanku. Kesempatan yang akan memenuhi lagi kotak kepercayaanku. Kesempatan akan membuat perasaanku utuh lagi.
Meski aku tak janji bahwa kesempatan membuat hatiku akan kembali seringan bulu, genggamanku akan melepaskan dendam, rindu tak lagi ku tahan dan kenangan akan dengan suka rela kubuang. Aku sunguh tak yakin kesempatan bisa sekuat itu.
Kesempatan tak membuat jalan kita lebih mudah. Kesempatan hanya mengisi apa yang harus di penuhinya. Perjalanan mungkin masih akan tetap gersang. Tapi kita akan melaluinya dengan hati yang tak lagi usang.
Nah kuisi penuh-penuh semua bekalku. Kau mau juga sayang? Kemarikan hatimu.... akan kubekali lebih banyak dari milikku. Inilah hadiah perayaan 3 tahun dariku.
Happy anniversary...... =))
Ps : Tak usah berlebihan memberiku kembang mawar setaman. Itu tak tahan jaman. Beri cincin berlian saja sayang. =D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar